Gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 telah diselenggarakan pada Rabu 27 November 2024. Seiring dengan berakhirnya hari pencoblosan, beragam narasi dan klaim seputar penyelenggaraan pemungutan suara Pilkada yang berlangsung secara serentak di Indonesia ramai beredar di media sosial.
Intimidasi Terhadap Petugas KPPS di Bali
Di Provinsi Bali, spesifiknya, beredar sebuah video yang menarasikan adanya intimidasi terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk menghalangi calon pemilih untuk memberikan suara terhadap pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, I Wayan Koster – I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri). Video tersebut diunggah oleh akun TikTok “banteng_genz” pada Rabu (27/11/2024) atau saat hari pemungutan suara Pilkada 2024 kemarin. Video berdurasi 20 detik tersebut menampilkan foto kondisi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang nampak berantakan. Bunyi keterangan takarir unggahan tersebut, “Lagi dan lagi… Ditemukan adanya upaya intimidasi terhadap KPPS yang dilakukan oleh oknum² tertentu dan menghalang²i calon pemilih untuk memilih paslon Koster Giri. Mohon atensinya @KPU BALI & @BAWASLU PROVINSI BALI.”
Unggahan tersebut mendapat respons positif dari masyarakat dengan 23,8 ribu tanda suka, 1.319 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 3.344 kali selama sehari tersebar di TikTok.
Verifikasi Fakta
BaleBengong, portal media jurnalisme warga di Bali, melakukan penelusuran fakta terkait video tersebut. Mereka meminta konfirmasi kepada beberapa pihak terkait kebenaran video tersebut. Berdasarkan keterangan Nyoman Sueca, salah satu panitia pemilihan di wilayah Kabupaten Karangasem, kejadian tersebut terjadi di TPS wilayah Tianyar. Sueca mengungkapkan bahwa kejadian terjadi karena pemilih tidak membawa C6 atau surat pemberitahuan pemungutan suara. Pemilih yang ngotot untuk nyoblos tanpa C6 tidak diberikan kesempatan oleh KPPS, sehingga terjadi ketegangan.
BaleBengong juga meminta konfirmasi dari pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bali. Salah satu Anggota Bawaslu Bali membenarkan adanya kejadian tersebut dan menyatakan bahwa proses pemilihan tetap dilanjutkan.
Kesimpulan
Penelusuran yang dilakukan oleh BaleBengong menemukan bahwa narasi adanya intimidasi terhadap anggota KPPS yang diklaim dalam video adalah benar. Hal ini terjadi karena pemilih tidak membawa C6, namun tidak dapat dipastikan bahwa intimidasi tersebut secara spesifik bertujuan untuk menghalangi calon pemilih memberikan suara ke paslon Koster-Giri. Oleh karena itu, video tersebut bersifat salah sebagian (partly false).
Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, dan Cekfakta.com bersama 30+ media di Indonesia.
Jika pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, atau bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected].
Penulis: Tim Riset Tirto
Editor: Alfitra Akbar
Penyelaras: Farida Susanty
Sumber: lembaranbaru.my.id – News
—
Informasi ini disusun oleh Tirto untuk memberikan informasi faktual dan terkini kepada pembaca. Simak berita terbaru lainnya di lembaranbaru.my.id