Implikasi Negatif Kenaikan PPN 12% Terhadap Ekonomi: Okezone Economy

Implikasi Negatif Kenaikan PPN 12% Terhadap Ekonomi: Okezone Economy

Pendahuluan

Naiknya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% mulai 1 Januari 2025 telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pelaku usaha. Kebijakan ini diperkirakan akan memperburuk daya beli, terutama bagi kalangan menengah ke bawah yang sudah terbebani oleh kondisi ekonomi yang lambat.

Dampak Terhadap Daya Beli dan Konsumsi

Kenaikan PPN ini diharapkan dapat meningkatkan biaya produksi dan harga barang, yang kemudian akan menurunkan konsumsi masyarakat. Hal ini berpotensi menyebabkan peningkatan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK). Data menunjukkan bahwa sekitar 64.751 karyawan telah terkena PHK hingga pertengahan November 2024, dengan sektor pengolahan sebagai penyumbang terbesar.

Dampak Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan PPN juga berpotensi menghambat capaian target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 8%. Para pelaku usaha ritel berpendapat bahwa kebijakan ini tidak tepat pada waktunya, mengingat daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih setelah masa pandemi. Mereka mendesak pemerintah untuk menunda penerapan PPN 12% dan memberikan insentif guna menjaga daya beli masyarakat.

Harapan dan Sentimen Negatif

Adanya sentimen negatif terhadap rencana kenaikan PPN juga terlihat di media sosial. Banyak pihak berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan ini demi menjaga stabilitas ekonomi nasional. Penundaan kenaikan PPN hingga kondisi ekonomi membaik dianggap sebagai langkah bijaksana untuk menghindari dampak negatif lebih lanjut bagi masyarakat dan sektor industri.

Follow WhatsApp Channel Okezone

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Okezone Radio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *