Cara Mewujudkan Ketahanan Energi dan Pangan Melalui Pengembangan Desa Energi
Program pengembangan desa energi diharapkan dapat menjadi kegiatan positif yang mampu meningkatkan ketahanan energi dan pangan. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa program ini diharapkan dapat menciptakan swasembada pangan di rumah tangga dan menjadi penggerak ekonomi desa.
Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS) poin 2 (Mengakhiri Kelaparan), poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), dan poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Pertamina terus memperluas penggunaan energi bersih berbasis perdesaan melalui Program Desa Energi Berdikari (DEB).
Hingga saat ini, sudah terdapat 125 Desa Energi Berdikari Pertamina yang didukung oleh masyarakat dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Pertamina Berperan Penting dalam Mengurangi Emisi
Selain mendukung swasembada energi, Program DEB juga berperan penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, sejalan dengan target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Setiap tahun, Program DEB Pertamina berhasil menurunkan karbon emisi sebesar 729.493 ton CO2 eq, yang berdampak pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Program Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina
Diketahui, Pertamina melalui Subholding Gas dan entitas usahanya PT Pertamina Gas, melanjutkan komitmennya melalui program Perkasa Bumiku. Program ini bertempat di Desa Junti, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, wilayah operasi Pertamina Gas Operation West Java Area.
Kegiatan ini memberikan edukasi kepada masyarakat terkait energi berkelanjutan dalam Program Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina. Terdapat 2 instalasi pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total sebesar 7,7 kWp dan kapasitas batere 10 kWh digunakan untuk mesin pompa pengairan sawah seluas 30 hektare. Hal ini telah memberikan manfaat bagi petani dengan meningkatkan produktivitas pertanian.
Selain itu, Pertamina Gas OWJA juga menerapkan inovasi sosial berupa pemanfaatan Painem (Vespa Nanem) yang digunakan oleh para petani untuk dapat menjangkau petak pertanian yang cukup jauh dari sumber pengairan untuk mendapatkan pengairan yang maksimal.
Direktur Teknik dan Operasi Pertamina Gas, Indra P Sembiring, menyampaikan bahwa kolaborasi antara Pertamina Gas dan masyarakat merupakan langkah baik dalam memitigasi perubahan iklim dan menjaga alam tetap terjaga dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan untuk pertanian.
Manfaat Program Desa Energi Berdikari (DEB)
Program Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina tidak hanya memberikan manfaat dalam hal energi bersih dan pengurangan emisi, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat desa. Melalui edukasi dan pemanfaatan teknologi energi terbarukan, masyarakat dapat meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun Program DEB telah memberikan hasil yang positif, masih terdapat tantangan yang perlu diatasi, seperti pembiayaan, infrastruktur, dan kesadaran masyarakat. Harapan ke depan adalah agar program ini terus berkembang dan memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat desa di seluruh Indonesia.
Kesimpulan
Pengembangan desa energi merupakan langkah penting dalam mencapai ketahanan energi dan pangan, serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Program Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina telah membuktikan manfaatnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.