Berita  

Ketua DPP PDIP Menyebut Keterlibatan Kepolisian dalam Praktik Politik yang Tidak Jujur

Ketua DPP PDIP, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, mengeluarkan pernyataan keras terkait keterlibatan kepolisian dalam politik. Menurut Deddy, sejak Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjabat sebagai Kapolri, kepolisian sering terlibat dalam cawe-cawe politik yang merugikan masyarakat.

Penembakan yang Mencemaskan

Deddy juga menyinggung kasus penembakan yang terjadi baru-baru ini oleh polisi saat Listyo masih menjabat Kapolri. “Bagaimana begitu marak kasus terkait narkoba, penembakan rakyat tidak bersalah, bahkan jenderal polisi bisa menembak ajudannya, sesama polisi saling tembak. Ada masalah yang mendalam dalam institusi kepolisian. Masih sempat-sempat cawe-cawe,” kata Deddy saat jumpa pers di Kantor DPP PDIP.

Penyeruan untuk Menyelamatkan Korps Bhayangkara

Deddy menyerukan kepada seluruh anggota kepolisian untuk menyelamatkan Korps Bhayangkara dari keadaan yang semakin memprihatinkan. Dia tidak ingin Polri terus terpuruk di bawah kepemimpinan Listyo Sigit.

“Kami menyerukan seluruh Bhayangkara negara yang ada di institusi kepolisian, selamatkan institusi Anda. Jangan biarkan di bawah, terpuruk jatuh ke dalam lumpur oleh seorang Listyo Sigit,” tutur Deddy.

Tanggung Jawab Listyo Sigit

Deddy juga meminta Listyo Sigit bertanggung jawab atas sederet kasus yang mendera institusi kepolisian belakangan ini. “Kami ingin menyampaikan kepada seluruh rakyat, ada seorang Listyo Sigit yang harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi belakangan ini,” kata Deddy.

Panggilan kepada Pendukung Prabowo Subianto

Selain itu, Deddy juga menyerukan kepada seluruh pendukung Presiden Prabowo Subianto agar memutus syawat kekuasaan yang terus menerus dipertontonkan oleh Joko Widodo. Salah satu caranya, kata dia, adalah dengan mengganti Listyo Sigit.

“Itu harus dimulai dengan mengganti Listyo Sigit sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan melakukan evaluasi yang mendalam terhadap Kementerian Dalam Negeri,” kata Deddy.

Kandang Banteng Pindah ke Jakarta

Di luar masalah Polri, Deddy juga menyoroti perpindahan “kandang” PDIP ke Jakarta. Hal ini terjadi setelah pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang diusung PDIP, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, kalah dalam pemilihan.

“Jika Saudara-Saudara bertanya apakah Jawa Tengah bukan lagi kandang banteng? Ya, dalam arti pemilihan gubernur,” kata Deddy.

Deddy menegaskan bahwa kemenangan pasangan Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta membuat kandang banteng kini berada di Jakarta. “Kami memenangkan DKI Jakarta dari Jawa Tengah. PDI Perjuangan kandangnya sekarang di Ibu Kota Jakarta,” tutur Deddy.

Kesimpulan

Dari pernyataan Deddy Yevri Hanteru Sitorus, terlihat bahwa kondisi kepolisian Indonesia sedang mengkhawatirkan. Terlibatnya kepolisian dalam politik dapat merugikan masyarakat dan mengancam integritas institusi kepolisian.

PDIP juga mengeluarkan panggilan kepada pendukung Prabowo Subianto untuk mengganti Listyo Sigit sebagai Kapolri guna menyelamatkan institusi kepolisian dari keadaan yang semakin memburuk.

Selain itu, perpindahan “kandang” PDIP ke Jakarta menunjukkan dinamika politik yang terus berubah di Tanah Air. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan kondisi politik yang lebih baik dan menjaga keamanan serta kedamaian bagi seluruh rakyat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *