Kontroversi Penembakan Polisi oleh Polisi dalam Kasus Tambang Ilegal, Bahlil Angkat Bicara : Ekonomi Okezone

Kontroversi Penembakan Polisi oleh Polisi dalam Kasus Tambang Ilegal, Bahlil Angkat Bicara : Ekonomi Okezone

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ikut berkomentar perihal kasus polisi tembak polisi diduga gara-gara izin tambang yang terjadi di Solok Selatan, Sumatera Barat.

Menurut Bahlil, urusan tembak-menembak merupakan ranah kepolisian meskipun masalah ini timbul karena persoalan tambang ilegal di kawasan tersebut. Hal itu lantaran tidak semua izin tambang berada dibawah Kementerian ESDM, contohnya galian C.

“Galian C itu kita sudah kembalikan ke daerah. Jadi izinnya itu galian C itu di daerah. Sehingga saya tidak boleh mengomentari sesuatu yang saya tidak tahu dan apalagi izinnya bukan diterbitkan oleh ESDM. Karena galian C itu diserahkan (ke daerah),” jelas Bahlil ketika ditemui di kediamannya, Jakarta, Rabu (27/11/2024).

Dia menjelaskan penyerahan tambang Galian C ke pemerintah daerah (pemda) di lantaran pemerintah pusat memandang bahwa harus ada pembagian tugas antara keduanya.

“Memang awalnya undang-undang itu di pusat. Tapi pusat berpandangan bahwa harus ada pembagian tugas ke daerah juga. Maka galian C kita serahkan izinnya ke daerah,” imbuhnya.

Peristiwa Tembak Menembak di Solok Selatan

Sebelumnya, Peristiwa tembak-menembak ini terjadi di kawasan parkir Polres Solok Selatan yang berada di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir pada Jumat (22/11/2024) sekitar pukul 00.43 WIB.

Ketika itu, AKP Ryanto Ulil Anshar mengamankan tersangka kasus tambang Galian C. Ketika pemeriksaan terhadap tersangka sedang berlangsung di ruang Satreskrim, tiba-tiba terdengar suara letusan tembakan dari arah luar ruangan.

Kanit Tipidter Sat Reskrim Polres Solok Selatan Aipda Tomi Yudha T dan Banit Tipidter Sat Reskrim Polres Solok Selatan, Briptu Satriadi yang mendengar letusan tersebut langsung bergegas memeriksa ke sumber suara dan menemukan korban tak bergerak dengan dua luka tembak di bagian pelipis dan pipi kanan.

Dalam waktu bersamaan, kedua saksi juga melihat mobil yang dikendarai Kabag Ops AKP Dadang Iskandar meninggalkan Tempat Kejadian Perkara (TKP). Diduga motif penembakan karena pelaku tidak senang dengan penangkapan yang dilakukan oleh Sat Reskrim Polres Solok Selatan.

Kabag Ops melakukan tembakan diduga menggunakan senjata api pendek jenis pistol HS 260139. Sedangkan saat terjadi penembakan hanya terdapat Kabag Ops dan Kasat Reskrim di TKP.

Follow WhatsApp Channel Okezone

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari


Follow Berita Okezone di Google News


Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *