Pengaruh Endorsement Jokowi dalam Pilkada 2024
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 menjadi sorotan banyak pihak, terutama terkait dengan pengaruh endorsement dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi. Dukungan Jokowi terhadap calon kepala daerah di Pilkada 2024 masih cukup signifikan pengaruhnya, terutama di Jawa Tengah dan Solo.
Pengaruh Jokowi di dua wilayah tersebut, yakni Jawa Tengah dan Solo, terbukti mampu membawa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Ahmad Luthfi-Taj Yasin, serta pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Solo, Respati Ardi-Astrid Widayani, unggul sementara berdasarkan hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei.
Hasil hitung cepat dari lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa Ahmad Luthfi-Taj Yasin berhasil meraih perolehan suara 59,14 persen, sementara pesaingnya, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, hanya mencapai 41,86 persen. Di sisi lain, pasangan Respati Ardi-Astrid Widayani unggul di Kota Solo dengan perolehan suara 60,22 persen, mengalahkan pasangan lawan mereka.
Meskipun demikian, di luar Jawa Tengah, dinamika politik dan preferensi lokal yang beragam membuat dukungan Jokowi tidak selalu memiliki dampak yang sama. Pemilih di daerah lain cenderung lebih fokus pada calon lokal yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Di Pilkada Jakarta, misalnya, meski Jokowi mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono, hasilnya belum memuaskan. Pasangan tersebut berada di posisi kedua perolehan suara terbanyak, kalah dari pasangan Pramono Anung dan Rano Karno.
Di Kota Tangerang, cawalkot Faldo Maldini yang didukung oleh Jokowi juga tumbang di Pilkada 2024 meski sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah partai politik. Hal serupa terjadi di Kota Semarang, di mana pasangan Yoyok Sukawi-Joko Santoso yang didukung oleh Jokowi hanya meraih suara minoritas.
Dengan melihat beberapa hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa pengaruh Jokowi dalam Pilkada 2024 dinilai tidak cukup signifikan di luar Jawa Tengah dan Solo. Analis politik menilai bahwa faktor ketokohan calon dan dukungan lokal lebih berpengaruh daripada endorsement dari tokoh nasional.
Menurut Analis politik dari Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, Jokowi hanya memiliki pengaruh besar di Jawa Tengah dan Solo karena kedua daerah tersebut merupakan domisili Jokowi. Di daerah lain, faktor-faktor lain lebih dominan dalam menentukan kemenangan calon.
Kunto Adi Wibowo, Analis politik dari Universitas Padjajaran, juga mengamini bahwa endorsement dari Jokowi tidak cukup untuk menjamin kemenangan calon yang didukungnya. Dukungan langsung dan sumber daya yang mobilisasi juga berperan penting dalam mempengaruhi hasil Pilkada.
Dalam konteks ini, kehadiran Jokowi di lapangan dan mobilisasi sumber daya seperti relawan menjadi faktor penentu dalam mempengaruhi suara calon yang didukungnya. Dukungan Jokowi tanpa adanya dukungan konkret lainnya tidak akan memberikan dampak signifikan.
Dengan demikian, meskipun endorsement Jokowi masih memiliki pengaruh dalam Pilkada 2024, namun faktor-faktor lain seperti ketokohan calon dan dukungan lokal juga berperan penting dalam menentukan hasil akhir Pilkada di berbagai daerah. Jokowi sebagai tokoh nasional harus mempertimbangkan strategi dukungan yang lebih komprehensif untuk memastikan keberhasilan calon yang didukungnya dalam kontestasi politik lokal.