Berita  

Menjelajahi Keunikan Binturong, Makhluk Langka dari Tanah Air Indonesia

Binturong: Hewan Langka dengan Fakta-Fakta Menarik

Binturong, atau yang biasa dikenal sebagai kucing beruang, adalah salah satu hewan langka asal Indonesia yang keberadaannya kini semakin terancam. Jenis musang ini dapat ditemukan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara Asia Tenggara dan Selatan seperti Thailand, Kamboja, India, dan Vietnam. Binturong biasanya menyukai iklim tropis dan biasa ditemukan di hutan hujan lebat, Hutan Dipterokarp Bukit, hutan evergreen, serta di pegunungan yang lebih tinggi. Meskipun bersifat soliter, binturong dapat berinteraksi sosial terutama selama musim kawin.

Fakta unik mengenai binturong adalah bahwa hewan ini termasuk dalam famili viverridae dengan nama latin Arctictis binturong. Binturong dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan dikategorikan sebagai spesies yang rentan oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Populasi binturong diperkirakan mengalami penurunan hingga 30 persen dalam 3 dasawarsa terakhir akibat perusakan habitat, perburuan, dan perdagangan ilegal.

Ciri-ciri fisik binturong dapat dilihat dari bulu tebal dan lebatnya, serta bentuk tubuhnya yang mirip beruang. Binturong memiliki kepala lebar, mata besar, telinga panjang dan melengkung, serta ekor panjang yang membantu dalam keseimbangan saat bergerak di atas pohon. Berat binturong berkisar antara 6-20 kg dengan panjang tubuh 60-95 cm dan panjang ekor 50-90 cm. Selain itu, binturong memiliki aroma khas seperti pandan atau popcorn yang dihasilkan dari kelenjar di bawah pangkal ekornya untuk menandai wilayah kekuasaan.

Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai binturong yang mungkin jarang diketahui orang:

1. Suka Memanjat
Binturong dikenal sebagai ahli memanjat dan lebih banyak menghabiskan waktu di atas pohon. Mereka bisa tidur di ranting pohon yang tinggi dengan posisi meringkuk karena kakinya yang kuat dan cakar yang dapat ditarik. Kaki belakang binturong bahkan dapat berputar ke belakang untuk menjaga keseimbangan saat menuruni pohon.

2. Hewan yang Aktif
Meskipun terlihat bergerak lambat, binturong sebenarnya cukup aktif. Mereka bisa memanjat, berenang, dan menyelam. Selain itu, binturong juga sering berjalan di tanah ketika tidak sedang memanjat.

3. Hewan Nokturnal
Binturong dikenal sebagai hewan nokturnal yang lebih aktif pada malam hari. Namun, penelitian menunjukkan bahwa mereka juga dapat aktif pada siang hari tergantung pada kondisi lingkungan dan ketersediaan makanan.

4. Hewan Karnivora
Binturong masuk ke dalam ordo karnivora atau pemakan daging dan termasuk hewan yang pandai berburu. Mereka memakan invertebrate kecil, ikan, burung, dan mamalia kecil lain sebagai makanan.

5. Omnivora
Meskipun tergolong dalam ordo karnivora, binturong sebenarnya juga bisa memakan buah-buahan dan makanan lain seperti daging bangkai, telur, batang, dan pucuk tumbuhan. Mereka disebut sebagai opportunistic.

6. Suka Berkomunikasi
Binturong suka berkomunikasi menggunakan bau dan suara. Mereka membuat suara seperti tertawa kecil, tangisan, mengerang, dan bunyi getaran untuk berkomunikasi dengan sesamanya.

7. Peran Ekologis
Binturong memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai penyebar biji, terutama buah ara yang membantu regenerasi hutan.

8. Aroma Khas
Binturong memiliki kelenjar aroma di bawah pangkal ekornya yang menghasilkan bau khas seperti popcorn atau pandan. Aroma ini digunakan untuk menandai wilayah dan berkomunikasi dengan binturong lain.

Dengan fakta-fakta menariknya, binturong merupakan hewan yang patut untuk dilindungi agar keberadaannya tetap terjaga di alam liar. Semoga informasi ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian hewan langka seperti binturong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *