Ilustrasi
Pejabat tinggi keamanan Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa peretas (hacker) China telah berhasil masuk ke jaringan infrastruktur teknologi informasi (TI) penting di Negeri Paman Sam. Mereka siap menghadapi potensi perang dengan AS.
Aktivitas Peretas China
Menurut Morgan Adamski, direktur eksekutif Komando Siber AS, operasi siber yang dilakukan oleh pihak China bertujuan untuk mendapatkan keunggulan jika terjadi konflik besar antara kedua negara.
Ancaman Terhadap Infrastruktur AS
Pejabat AS telah memberikan peringatan tentang aktivitas peretas China sejak awal tahun ini. Mereka mencatat bahwa para peretas telah berhasil mendapatkan akses ke jaringan utama yang dapat mengakibatkan gangguan serius, seperti memanipulasi sistem kontrol yang vital.
Reaksi AS Terhadap Ancaman
Pada konferensi keamanan Cyberwarcon di Arlington, Virginia, Adamski memberikan informasi kepada para peneliti tentang ancaman yang dihadapi. Senator AS Mark Warner juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap peretasan yang terkait dengan China pada perusahaan telekomunikasi AS.
Operasi “Salt Typhoon”
Operasi spionase siber yang disebut “Salt Typhoon” telah mencakup pencurian data sensitif, termasuk rekaman panggilan, komunikasi pejabat tinggi kampanye presiden AS, dan informasi telekomunikasi penting. FBI dan Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur turut memberikan bantuan teknis untuk mengatasi ancaman ini.
Dapatkan berita terkini dari Okezone dengan mendaftar di ORION. Daftar sekarang klik disini dan dapatkan berbagai kejutan menarik lainnya!