Pemerintah Dorong Partisipasi Swasta dalam Pembiayaan Proyek Transmisi
Kementerian ESDM mendorong partisipasi swasta dalam pembiayaan proyek transmisi 50.000 km sirkuit guna memaksimalkan potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Menurut Koordinator Perencanaan Transmisi Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Muhadi, kebutuhan investasi yang sangat besar tersebut tidak bisa dipenuhi sepenuhnya oleh pembiayaan PLN. Oleh karena itu, diperlukan dukungan pemerintah dan partisipasi swasta dalam pembiayaan proyek transmisi melalui skema seperti KPBU, deferred payment, dan lainnya.
Rencana Pembangunan Jaringan Transmisi
Dalam 10 tahun ke depan, Indonesia akan membangun jaringan transmisi sekitar 50.000 km, gardu induk sekitar 105.000 MVA, dengan total investasi mencapai Rp400 triliun. Muhadi menjelaskan bahwa proyek transmisi tersebut mencakup transmission priorities seperti backbone transmissions sebesar 15.000 km, interconnections 4.500 km, dan fishbone transmissions sebesar 20.000 km.
Potensi Energi Baru Terbarukan di Indonesia
Muhadi juga menyebutkan potensi energi baru terbarukan (EBT) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Potensi-potensi tersebut meliputi:
- Potensi hidro yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Kalimantan Utara, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Papua.
- Potensi tenaga surya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di NTT, Kalimantan Barat, dan Riau.
- Potensi tenaga angin yang dapat ditemukan di wilayah NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Aceh, dan Papua.
- Potensi energi laut yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama Maluku, NTT, NTB, dan Bali.
- Potensi panas bumi yang tersebar di Kawasan ring of fire, meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku.
Muhadi menekankan bahwa potensi-potensi energi baru tersebut masih belum banyak dikembangkan.
Upaya Maksimalkan Potensi Energi Baru Terbarukan
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung juga menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan yang signifikan namun hanya sedikit yang dimanfaatkan. Dari potensi EBT sebesar 3.687 Gigawatt, saat ini baru 0,3 persen yang dimanfaatkan. Kementerian ESDM menggandeng banyak pihak untuk memaksimalkan potensi EBT guna mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang.
Pelaksanaan berbagai program seperti Electricity Connect 2024 diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan dan pelaku industri ketenagalistrikan untuk bersinergi dalam mengembangkan teknologi energi bersih dan mencapai target NZE.
Dengan upaya yang dilakukan, Indonesia berharap dapat menuju ketahanan energi dan membangun sistem ketenagalistrikan yang terintegrasi di Kawasan ASEAN untuk menciptakan ekonomi hijau berkelanjutan.